Jumat, 05 Maret 2010

Extract Basic Modul (awal remaster)

Slax mempunyai modul-modul utama di dalam CD berbentuk file dengan ekstensi .lzm yang berada di directory /slax/base. File-file modul tersebut mempunyai fungsi masing-masing dan merupakan komponen dasar linux yang yang penting agar distro bisa berjalan dengan baik dan semestinya.

Kali ini kita akan coba mengawali langkah remaster dengan mengextract file iso slax. Pastikan komputer anda sudah terinstall linux slax di hardisk, kemudian letakkan file iso slax ke directory tertentu, dalam contoh ini saya membuat directory sendiri dengan nama /ruang lalu ikuti langkah-langkah berikut.

Buat directory dengan nama 'isi-cd' dan 'hasil-mount' didalam directory ruang
# mkdir /ruang
# mkdir /ruang/isi-cd
# mkdir /ruang/hasil-mount

Mount file iso slax
# mount -o loop /ruang/slax-6.1.2.iso
/ruang/hasil-mount

Copy hasil mount ke directory 'isi-cd'
# cp -rf /ruang/hasil-mount/* /ruang/isi-cd

Umount kembali file iso tadi
# umount /ruang/slax-6.1.2.iso /ruang/hasil-mount


Nah Langkah pengkopian isi file iso sudah selesai, sekarang kita extract file-file modulnya.

Buat directory 'remaster'
# mkdir /ruang/remaster

Extract modul slax satu persatu..
# lzm2dir /ruang/isi-cd/slax/base/xxx /ruang/remaster
# lzm2dir /ruang/isi-cd/slax/base/xxx /ruang/remaster
# lzm2dir /ruang/isi-cd/slax/base/xxx /ruang/remaster
# lzm2dir /ruang/isi-cd/slax/base/xxx /ruang/remaster
# lzm2dir /ruang/isi-cd/slax/base/xxx /ruang/remaster
# lzm2dir /ruang/isi-cd/slax/base/xxx /ruang/remaster

Sekarang coba kita lihat isi directory remaster
# cd /ruang/remaster
# ls -l


Maka akan terdapat directory dan file-file linux seperti pada instalan linux yang sama dengan di hardisk anda.

Minggu, 07 Februari 2010

Memilih Distro Untuk Remaster

Sering kali banyak pertanyaan muncul. Distro apakah yang baik untuk remaster? Sebenarnya semua linux bisa diremaster, karena sifat nya yang open dan mudah dimodifikasi. Mungkin yang baru mengenal Linux beranggapan remaster itu susah dan rumit, karena orientasi nya masih bertumpu pada operating system windows. Jika mengubah start menu di windows saja harus membuka regedit dengan value dan kode hexa dan harus hafal letak key dan semacamnya, maka di linux tidak serumit itu. Linux memiliki tata letak yang mudah karena hanya berupa lokasi directory dan lokasi file. Contoh jika ingin mengubah splash screen KDE cukup edit file di /usr/share/apps/ksplash/splash.png

Sebaiknya anda melihat basic anda pada distro basis apa? Seperti kita ketahui ada tiga distro besar yang mempelopori distro-distro lain yaitu "Slackware, Redhat dan Debian.

  1. Ketiga distro tersebut memiliki managemen Path atau lokasi yang berbeda.
  2. Mempunyai managemen packages yang berbeda serta cara instalasinya juga berbeda.
  3. Mempunyai ciri khas pada user access dan log yang berbeda
  4. Mempunyai beberapa sintax perintah yang berbeda.
Pilihlah berdasarkan basic distro yang anda terbiasa bekerja dengannya. Jika tidak maka akan menemui banyak kesulitan dan berdampak pada kestabilan distro hasil remaster anda.

Remaster Debian
Debian mempunyai komunitas yang besar dan yang paling unggul adalah debian sudah dikembangkan oleh banyak kelompok distro yang mengambil source dari debian sehingga memiliki banyak repository online yang mudah ditambahkan dengan hanya mengetik apt-get install

Remaster Redhat
Redhat pengembangan yang terus dilakukan dan sekarang sudah menjadi nama Fedora juga mempunyai kelengkapan repository. bahkan repository basis redhat bisa dipecah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan bisa berdiri sendiri sebagai package yang mudah di install dan bisa menjadi solusi saat terjadi kekurangan dependencise.

Remaster Slackware
Slackware merupakan distro yang memang diciptakan untuk "bongkar pasang" atau bisa dijuluki "Mainan Puzzle" Slackware tidak mempunyai repository selengkap Debian atau Redhat. Berlawanan dengan redhat, slackware mempunyai package yang bersatu (utuh) jika membutuhkan satu library kecil maka harus membongkar package yang utuh tadi untuk membuat package kecil sendiri sebagai pelengkap dependencise. Mungkin terlihat cukup repot jika memilih slackware namun itulah Idealisme seorang slacker yang setia dengan slackware. Dalam hal bongkar pasang slackware mudah dibongkar. Contoh untuk mengextract file TGZ tidak perlu menggunakan perintah khusus seperti di Debian atau Redhat, cukup doble click saja filenya maka terlihat isinya, karena file TGZ sebenarnya tar.gz yang direname menjadi tgz.

Semoga bermanfaat.

Motivasi Membuat Distro Sendiri

Baru saja mengenal linux tapi sudah punya keinginan membuat distro Linux sendiri. Itu adalah salah satu ciri orang yang berjiwa pejuang dan pantang menyerah. Dia tidak memikirkan apa saja yang dibutuhkan, apa yang harus diketahui dan dikuasai serta masalah apa yang mungkin mereka hadapi saat membuat distro. Selalu mengesampingkan mitos tentang rumitnya Linux. Yang ada hanyalah semangat menggebu dan optimisme.

Jika anda pernah mempunyai pemikiran diatas maka tinggal selangkah lagi yang harus dilakukan untuk mewujudkan keinginan itu yaitu:

  • Meluangkan banyak waktu untuk ngoprek
Linux bukan sebuah ilmu yang bisa dipelajari dengan singkat, Butuh banyak waktu untuk memahami system didalamanya yang kompleks dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya, Baca secukupnya dan Action sebanyak-banyaknya. Karena Action lebih banyak memberikan penemuan dan pencerahan tentang system linux daripada membaca.
  • Mencari sumber informasi / artikel yang dibutuhkan
Siapkan sumber-sumber dan konsep tentang membuat distro, Jangan hanya berpatokan pada sebuah buku, karena buku hanya sebatas ringkasan yang jarang sekali menjurus ke teknis yang dalam. Perbanyak mengumpulkan data-data dari internet. Dan sumber yang lebih bisa paling komunikatif adalah sumber berupa Manusia (Orang yang pernah membuat distro)
  • Melakukan Action dari sumber-sumber dan evaluasi
Anda tidak perlu mencari tahu "ini fungsi untuk apa" cukup lakukan saja urutan berdasarkan sumber diatas. Jika tidak berhasil dan menampilkan error, nah baru carilah penyebabnya berdasarkan urutan ke berapa terjadi eror tadi. Dengan bantuan google copy paste pesan error tersebut. Dan cari solusinya. Itu akan lebih membuat anda paham "Oh ternyata fungsi ini untuk itu toh"
Pemahaman anda sedikit demi sedikit akan berkembang seperti ES yang mencair dan mulai mengalir kebagian-bagian yang belum dimengerti. Seiring proses memahami system linux pasti banyak terjadi kegagalan saat Action. Jika sudah merasa lelah maka istirahatlah dan lanjutkan esok hari, ini akan menjauhkan anda dari keputusasaan.

Camkan terus motifasi dalam tekad mengapa anda ingin membuat distro sendiri
  1. Saya bukan hanya penonton dan bukan hanya pemakai.
  2. Saya bisa membuat distro dengan fitur bagus yang tidak dipunyai oleh distro lain
  3. Saya menciptakan untuk digunakan banyak orang dan bermanfaat.
  4. Jika orang lain bisa, mengapa saya tidak
Jika anda ingin dan mau melakukannya, maka lakukanlah..